Kontak

PROPER

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia

Efiensi dan Inovasi

Upaya SBI dalam pengelolaan lingkungan, serta penyelesaian isu sosial dan lingkungan dilakukan secara optimal, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Kinerja ini terpampang nyata dari peringkat PROPER tahun 2022 di mana Pabrik Cilacap kembali meraih peringkat Emas untuk ke-7 kalinya dan menjadikan SBI satu-satunya perusahaan di industri semen yang meraih peringkat tertinggi ini. Selain itu, Pabrik Lhoknga, Tuban, dan Narogong berhasil meraih peringkat Hijau.

Pabrik Lhoknga

Capaian Lhoknga 2023:

  • • Efisiensi air: 17.406,8 m3
  • • Efisiensi energi: 1.729,16 GJ
  • • Pengurangan emisi GRK: 39.356,13 ton CO2eq
  • • Pabrik Lhoknga memperoleh PROPER Hijau
Informasi Mengenai Pabrik Lhoknga

Kolaborasi tim yang terstruktur dan sistematis serta kesigapan dalam mengikuti arahan dari konsultan untuk melakukan perbaikan, merupakan salah satu pendorong utama tercapainya peringkat Hijau untuk kedua kalinya bagi Pabrik Lhoknga di tahun 2022. Pencapaian ini juga berkat kontribusi beberapa program unggulan.

Termasuk di antaranya adalah Koperasi Syariah (KopSyah) yang memberikan kemudahan akses permodalan bagi masyarakat melalui koperasi simpan pinjam sistem syari'ah. Pada aspek lingkungan, Pabrik Lhoknga menerapkan inisiatif penghematan penggunaan air bersih melalui instalasi fasilitas daur ulang air untuk proses pendinginan mesin, serta penurunan beban pencemar air melalui instalasi drum filtrasi limbah cair di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) air domestik.

Pabrik Lhoknga juga melakukan upaya penurunan pemakaian energi listrik pada Raw Mill Separator Motor Upgrade, pemakaian oli bekas di Kiln Burner sebagai upaya pengurangan emisi karbon, dan optimalisasi penggunaan Cement Grinding Aid (CGA) Refill pada Cement Mill.

Keanekaragaman Hayati Pabrik Lhoknga

PT Solusi Bangun Andalas, Pabrik Lhoknga, mengalokasikan area konservasi sekitar 35 ha di tambang batu gamping dan 16,75 ha di tambang siltstone. Area konservasi ditanami berbagai jenis tanaman, termasuk mahoni daun kecil yang hampir terancam, pulai yang endemik daerah batu gamping, dan tanaman lainnya. Setiap tahun dilakukan penanaman untuk meningkatkan jumlah tanaman dan luas area bervegetasi.

Pada 2020, pemantauan keanekaragaman satwa dilakukan dengan menggunakan camera trap, menemukan satwa seperti beruk dan monyet ekor panjang (kategori vulnerable), tikus pohon ekor panjang, landak butun, anjing hutan sumatera (kategori endangered), trenggiling, dan harimau sumatera (kategori critically endangered). Hasil survei tahunan tercatat dalam grafik jumlah individu satwa saat pemantauan. Berdasarkan hasil penilaian keanekaragaman hayati, PT SBA merancang rencana pengelolaan bersama para pemangku kepentingan.

Unduh dokumen untuk informasi lebih lengkap.