PT Solusi Bangun Indonesia pabrik Narogong mendedikasikan beberapa areanya sebagai kawasan konservasi perusahaan yaitu area konservasi gua Asem, area konservasi KBAK dan area tutup tambang pasir kuarsa Cibadak Educational Forest. Area-area konservasi tersebut tidak akan diganggu dan dikeluarkan dari rencana operasional penambangan.
Gua Asem berada di area penambangan yang memiliki luas sekitar 4.6 hektar dan merupakan gua horisontal dengan kedalaman lorong utama mencapai panjang 50 meter dengan lorong-lorong cabang. Adanya lorong-lorong panjang di dalam gua tersebut membuat kondisi ekosistem lebih stabil sehingga pengaruh perubahan cuaca di luar gua tidak begitu berpengaruh. Energi utama hewan-hewan gua didapatkan dari kotoran kelelawar atau guano. Dengan adanya suplai energi ini siklus ekosistem di dalam gua akan berjalan baik.
Pemantauan biotis juga dilakukan pada area gua-gua untuk mengetahui kondisi populasi fauna penghuni gua serta memprediksi kemungkinan penyebabnya. Metode pemantauan terhadap jenis dan populasi fauna gua dilakukan dengan cara sensus, yaitu pengamatan dan penghitungan secara langsung. Fauna gua yang ditemukan disini merupakan fauna spesifik gua antara lain kelelawar, ambliphigi dan jangkrik gua.
Penghijauan juga dilakukan di area konservasi gua Asem dengan berbagai jenis tanaman diantaranya Mahoni (Swietenia mahagoni) yang masuk dalam kategori Near Threatened atau hampir terancam berdasarkan daftar merah IUCN. Jenis tanaman lainnya berupa jenis buah-buahan yang sudah jarang ditemui (langka) seperti Kemang (Mangifera kemanga), Buni (Antidesma bunius), Ceremai (Phyllanthus acidus), Gandaria (Bouea macrophylla), Kecapi (Sandoricum koetjape), Makesah, Kupa atau Gowok (Syzygium polycephalim), Menteng (Baccaurea Dulcius), Limus atau Bacang (Mangifera foetida), Kepel (Stelechocarpus burahol), Jamblang atau Duwet (Syzygium cumini) dan Lobi-lobi (Flacourita Inermis). Tanaman lainnya berupa jenis pohon serbaguna seperti Kenari (Canarium indicum), Rambutan (Nephelium lappaceum). Malaka (Phylantus emblica), Rukem (Flacourtia rukam), Beringin (Ficus benjamina), Manglid (Michelia velutina), Talun (Magnolia blu), Alpukat (Persea americana), Kluwih (Artocarpus altilis), Jenjeng atau Sengon Laut (Paraserianthes falcataria) dan Kedoya (Dysoxylum sp.)
Jumlah dan jenis tanaman di area konservasi gua Asem terus bertambah setiap tahun yang ditunjukkan dengan bertambahnya indeks diversitas vegetasi seperti terlihat pada grafik. Demikian juga jumlah fauna penghuni area konservasi gua Asem yang menunjukkan tren peningkatan seperti pada grafik.
Gambar. Area konservasi gua Asem dan peninjauan lapangan yang dilakukan oleh tim dari Fauna & Flora International (FFI)